Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Pangan di Surabaya

Guna menekan laju inflasi agar tidak mengalami lonjakan signifikan, Badan Pangan Nasional mendorong peran strategis daerah dalam pengendalian inflasi pangan mengingat harga pangan khususnya pangan pokok strategis menjadi komponen yang signifikan dalam kenaikan inflasi. Kepala Bapanas mengatakan extra effort pengendalian inflasi harus dilakukan secara menyeluruh melibatkan pusat dan daerah. Pengendalian inflasi tidak bisa dikerjakan sendiri, peran dari unit kerja/dinas yang menangani pangan di propinsi dan kabupaten/kota sebagai mitra Badan Pangan Nasional di daerah sangat penting dan strategis. Tentunya juga bersama stakeholder terkait lainnya, kita berkolaborasi dan membuat komitmen bersama untuk menjaga dan mengendalikan inflasi pangan ujarnya dalam Rakornas Pengendalian Inflasi Pangan di Surabaya pada hari kamis (6/10/2022) yang dihadiri oleh perwakilan Kepala Dinas Propinsi dan Kabupaten/Kota yang menangani urusan pangan termasuk didalamnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bima, Ichwanul Muslimin, SP., MM. Pak Kaban mengingatkan bahwa ancaman krisis pangan harus terus diwaspadai terlebih pada bulan oktober 2022 tingkat inflasi mengalami kenaikan 1,17% dari bulan sebelumnya. Kuncinya kita harus kompak. Kita semuanya harus bersinergi, kita semuanya harus memiliki perasaan yang sama. Karena yang kita hadapai saat ini adalah sebuah tantangan yang tidak mudah, ujarnya. Untuk itu sebagai bentuk penguatan peran daerah dalam pengendalian inflasi dilakukan penandatanganan kesepakatan dan komitmen bersama. Dalam kesepakatan tersebut kerjasama antar daerah menjadi salah satu point penting dalam pengendalian inflasi pangan bergejolak. Kerjasama antar daerah ini mendukung kelancaran distribusi atau mobilisasi pangan antar wilayah atau antar pulau terutama dari wilayah surplus ke wilayah defisit.