DINAS KETAHANAN PANGAN KUNJUNGI PELAKU USAHA UMKM PANGAN LOKAL B2SA DAN DORONG DIGITALISASI
DISHANPAN KOTA BIMA-Dinas Ketahanan Pangan melakukan kunjungan ke berbagai pelaku usaha UMKM berbasis pangan lokal. Berkunjung ke "Marimpa" usaha yang bergelut di produk usaha "bubur witi, oha witi, dan susi witi" berlokasi di Sambinae. Permintaan produk olahan witi cukup tinggi di masyarakat, namun persediaan “witi” sangat terbatas sehingga mensiasati keterbatasan tersebut menjual produk sekali seminggu. Kunjungan dilanjutkan ke pelaku usaha "Kedai Kurcaci", berlokasi di Penaraga yang memiliki usaha "roti" memanfaatkan pangan lokal berupa "lere" ( Anjeli) dan daun kelor menjadi beragam produk pangan lokal lainnya.
Kunjungan yang dilaksanakan Selasa, 7 Pebruari 2023, bermaksud mengintarisasi pelaku UMKM bergerak berbasis pangan lokal, mengetahui kendala usaha berbasis pangan lokal serta membentuk dan memperkuat jaringan pelaku usaha UMKM berbasis pangan lokal.
Kunjungan dilakukan Dinas Ketahanan Pangan bersama Dinas Koperindag Kota Bima dalam upaya melihat secara langsung keberadaan UMKM Pangan lokal sehingga dapat diketahui persoalan, kendala dan hambatan yang dihadapi pelaku usaha pangan lokal. Dengan demikian perlu disuport dan difasilitasi karena mereka inilah yang berada digarda terdepan memperkenalkan dan menjaga mata rantai pangan lokal tetap bertahan dan berkembang di masyarakat.
Hidayaturrahman, S.Sos, M.Si, selaku Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan dalam kunjungan tersebut mengungkapkan bahwa dalam usaha pangan lokal sangat berkembang dan menjanjikan, kita mendengar ungkapan pelaku usaha bahwa kendala utama yang mereka hadapi adalah persediaan bahan pangan lokal. OPD terkait harus terus mendorong dan berupaya menjaga ketersediaan dan aksesibilitas pangan sehingga memperluas dan mendekatkan akses pangan lokal kepada masyarakat.
Selanjutnya Hidayat berpendapat bahwa sebenarnya daerah kita memiliki sumber daya kekayaan pangan lokal yang cukup. Minimal 3 (tiga) upaya secara serius harus dilakukan dalam pengembangan pangan lokal yaitu aspek budidaya, budidaya bisa dilakukan dimana saja bahkan bisa memanfaatkan lahan-lahan pekarangan rumah. Aspek Pengolahan, mengolah pangan lokal menjadi lebih modern, milenial memiliki citarasa kekinian serta aspek packing yang menarik dan praktis. Aspek Pemasaran, harus berupaya agar olahan pangan lokal dapat diakses oleh masyarakat dan pasar terbuka untuk pangan lokal. Aspek penting lainnya adalah pangan lokal dapat melakukan transformasi ke arah digitalisasi usaha sehingga memperluas pasar dan mendekatkan akses pangan lokal kepada masyarakat. Orang bisa memesan makanan pangan lokal dari rumah tinggal klik, pilih makanan lokal yang disukai. Cara-cara digitalisasi akan mendukung pengembangan usaha pangan lokal.
Irmayana Rahman, SP dan Nurwahyuni, SP, H Eko dan Sastri Wahyul Haida,SP, sebagai Analis Ketahanan Pangan menyatakan Dinas Ketahanan Pangan akan mendorong pelaku usaha pangan lokal melalui pelaksanaan kegiatan Lomba Cipta Menu Kudapan Pangan Lokal B2SA, mereka mengharapkan kegiatan tersebut tidak hanya semata-mata untuk lomba namun dapat memberikan dampak yang lebih luas seperti tumbuh dan berkembangnya pelaku usaha yang memanfaatkan pangan lokal.
Dinas Koperindag bertugas dan fokus dalam memperbaiki akses masyarakat kepada pangan lokal melalui penguatan UMKM seperti pendampingan, fasilitasi, pelatihan peningkatan kapasitas produksi dan branding produk hingga kemudahan memperoleh kredit usaha.
Adanya keterpaduan dalam penanganan usaha pangan lokal mulai dari mata rantai budidaya dan ketersediaan pangan lokal, pengolahan, pemasaran dan digitalisasi akan mampu menumbuh-kembangkan pelaku usaha yang memanfaatkan pangan lokal di Kota Bima.