Dishanpan Ikuti Rakor Krisis Pangan
Dishanpan Kota Bima – Dinas Ketahanan Pangan Kota Bima menghadiri Pertemuan Koordinasi Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Krisis Pangan Provinsi Nusa Tenggara Barat, kegiatan yang dilaksnakan di Hotel Jayakarta Senggigi Lombok berlangsung selama dua hari dari tanggal 30-31 Oktober 2023.
Kegiatan yang dibuka langsung oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten dan Kota Se Nusa Tenggara Barat dan 4 Narasumber dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTB, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) NTB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi NTB dan Perum BULOG NTB.
Dalam sambutannya Kadis DKP Provinsi NTB H. A. Azis, SH.,MH menyampaikan bahwa kegiatan ini adalah kegiatan baru yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi yang bersumber dari anggaran APBN Badan Pangan Nasional, kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan presepsi dan meningkatkan kemampuan aparatur dalam kesiapsiagaan dan penanggulangan krisis pangan yang merupakan masalah serius dalam menghadapi krisis pangan global. Dalam tindaklanjutnya Dinas Ketahanan Pangan Provinsi NTB dan Bapanas telah berupaya dengan menyiapkan cadangan pangan, pemberian bantuan pangan di daerah rentan rawan pangan, melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) secara berkala dan meningkatkan diversifikasi pangan. Lebih lanjut dikatakan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari regulasi yang telah dikeluarkan oleh Bapanas melalui Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 19 Tahun 2023 tentang Kesiapsiagaan Krisis Pangan Dalam Upaya Menjamin Ketahanan Pangan. Dalam hal krisis pangan DKP Provinsi NTB dan OPD terkait menyepakati 3 bahan pangan yang perlu mendapat perhatian dari 12 bahan pangan lainnya yaitu beras, telur dan minyak goreng. Mengakhiri sambutannya Kadis DKP Provinsi NTB mengharapkan kepada OPD pangan di Kabupaten dan Kota untuk menyiapkan Langkah strategis dalam kesiapsiagaan krisis pangan melalui pengadaan cadangan pangan pemerintah daerah (CPPD), peningkatan produksi dan diversifikasi pangan, dan mengalokasikan anggaran bagi kegiatan kesiapsiagaan Krisi pangan akibat dari perubahan iklim global dan peperangan yang sedang terjadi.