Mendukung Keberhasilan Pembangunan Ketahanan Pangan, Dishanpan Kota Bima Tahun 2022 Melaksanakan Pelatihan Tematik Pekarangan Pangan Lestari (P2L)

Senen, 01 Agustus 2022 – 09:35 Wita

Kota Bima,- Dinas Ketahanan Pangan Kota Bima bersama balai penyuluhan pertanian kecamatan RasanaE Timur dan Raba telah melaksanakan kegiatan pelatihan tematik perkarangan pangan lestari P2L. 

Pelatihan tematik dilakukan di Masing-masing kelompok penerima manfaat. Di Kota Bima Tahun 2022 terdapat 9 kelompok penerima manfaat P2L DAK Non Fisik. Pelatihan diselenggarakan Untuk meningkatkan keterampilan kelompok tani dalam mengelola serta mengembangkan kegiatan perkarangan pangan lestari.

Khusus pelatihan tematik di kelompok Doro Lawa Kelurahan Kodo Kecamatan RasanaE Timur Kota Bima dibuka oleh bapak Ichwanul Muslimin, SP.MM Selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Bima dan dilanjutkan pemaparan materi dari Kabid. Konsumsi Dinas ketahanan pangan Kota Bima dan Rekan-rekan penyuluh Pertanian Kota Bima.

Pekarangan Pangan Lestari (P2L) itu sendiri merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat yang secara bersama-sama mengusahakan  lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatan ketersediaan, aksesibilitas dan pemanfaatan, serta pendapatan.

Dikatakan, komponen kegiatan P2L yang dilaksanakan oleh kelompok penerima manfaat adalah pengadaan sarana pembibitan, pengembangan demplot, pertanaman pekarangan anggota dan kegiatan pasca panen.

Harapannya, kegiatan P2L yaitu bertanam baik di rumah bibit, demplot, maupun di pekarangan dapat tumbuh dan berkembang, meskipun tidak ada lagi bantuan. 

“Terima kasih kepada ibu-ibu yang terus mendukung program pemerintah, sekarang kita sedang menghadapi inflasi, dan ujung tombaknya pengendaliannya adalah ibu-ibu,” kata Ichwanul Muslimin.

“Ikuti kegiatan dengan serius dan ambil ilmu dari narasumber sehingga bermanfaat untuk dapat diimplementasikan. Kita bangun ketahanan pangan, tahan terpaan inflasi. Nantinya kita arahkan KWT untuk dapat memproduksi tanaman obat-obatan, sehingga menjadi sumber penghasilan atau pendapatan ekonomi ibu-ibu,” jelasnya.

Ichwanul Muslimin, menyebut harga kebutuhan pokok sebenarnya bisa dikendalikan dengan memenuhi kebutuhan rumah tangga secara mandiri, jalannya dengan menanam tanaman pangan di rumah, terutama cabe dan Sayur-sayuran yang saat ini berkontribusi terhadap inflasi.

“Pengurus beserta anggota dapat mengajak tetangga untuk turut serta mengoptimalkan pekarangan masing-masing, dalam mendukung keberhasilan pembangunan ketahanan pangan,” harapnya.

Peran Dinas Ketahanan Pangan dan rekan-rekan penyuluh pertanian diharapkan lebih responsif dan inovatif serta lebih intensif melaksanakan monitoring kegiatan di lapangan, tegas Ichwanul Muslimin